Juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, ditunjuk sebagai salah satu kandidat calon duta besar. Fadjroel ditempatkan sebagai calon duta besar nonkarir untuk Kazakhstan.Lantas bagaimana dengan posisi juru bicara Presiden Jokowi jika nanti Fadjroel resmi menjadi duta besar?Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, kosongnya posisi jubir tak membuat kegiatan publikasi yang berkaitan dengan Jokowi berhalangan. Menurut dia, bisa saja nanti Jokowi yang bakal langsung mengumumkan pada masyarakat terkait kebijakan tertentu.Ngabalin memberi sinyal posisi jubir bisa saja dihapus.”Kalau mungkin ya Bang Ali boleh berpendapat, itu mungkin sisa waktu ini berjalan, seperti biasa bahwa apa-apa yang harus dipublikasikan ke media massa, masyarakat, seperti biasa pasti Presiden akan membicarakan langsung, mempublikasikan sendiri,” kata Ngabalin, Minggu (27/6).Selain itu, nanti unit lain di Istana seperti KSP, Setneg atau Setkab bisa memberi penjelasan tambahan setelah Jokowi mengumumkan kebijakan tertentu. “Mungkin kalau dari kami-kami yang di KSP, paling kita nanti kalau sudah Presiden bicara atau mungkin ada yang harus membutuhkan penjelasan, ya kita back up,” tambahnya.

Ngabalin memastikan kekosongan posisi juru bicara tak akan menjadi halangan. Termasuk, masyarakat akan tetap mendapatkan informasi yang dibutuhkan.”Berjalan seperti biasa dan tentu tidak akan kesulitan mendapatkan informasi, seperti Bang Ali setiap saat bisa dihubungi dan insyaallah tidak menghindar,” ujarnya sambil tertawa.Kendati demikian, dia menegaskan bahwa keputusan akhir soal apakah posisi jubir akan diganti yang baru atau dihapus berada di tangan Jokowi.”Apa pun alasannya pasti Bapak Presiden yang punya hak prerogatif atau memiliki kewenangan dan mungkin juga nanti kalau dirasakan perlu,” katanya.”Presiden yang dapat menetapkan siapa yang dipantaskan,” pungkasnya.